Banyak dari kita lebih memperhatikan orang lain dari pada berusaha memperhatikan diri sendiri.
Apa penyebabnya ? Kenapa itu bisa terjadi ?
Oke, mari kita coba urai satu persatu.
Dimasa kanak - kanak, kita menunjukkan sifat yang alami.selalu ingin dipuji, ingin diakui, dan seterusnya.
Setelah melewati masa itu, kita mulai tertarik dengan hal - hal yang baru.Seakan - akan ingin menguasai ini dan itu.
Beranjak dewasa, kita mulai menyadari tentang betapa sulitnya pilihan-pilihan hidup yang akan diambil.
Ketika memasuki masa tua, kita akan disibukkan oleh penyesalan penyesalan di masa lalu......
Sekarang mari berfikir sejenak, masa kecil adalah masa yang paling membahagiakan dalam hidup. Sayangnya kita menyadarinya ketika kita sudah beranjak dewasa.
Kenapa ? Karna ketika dewasalah kita mulai berfikir.namun jika terus melihat kebelakang.dan terbuai oleh masa lalu yang semu, maka kita akan terjebak dalam lingkaran masa lalu.
Hal ini terjadi ketika kita merasa bahwa hidup kita terasa sangat melelahkan.kita melihat orang2 dengan santainya mengopi.Karna kesuksesan yang telah diraihnya.kita memandang hidup mereka sangat indah dan nyaman.
Sedangkan kita, untuk sesuap nasi dihari esok saja masih ketar ketir.akhirnya kita dirundung oleh depresi berkepanjangan.
Dari sini, andai kita tidak sibuk memperhatikan orang lain, mungkin kita bisa mengenali diri sendiri.dari pada bertanya kenapa mereka sukses? Lebih baik kita bertanya pada diri kita, apa yang bisa saya lakukan agar bisa mencapai kesuksesan?
Selanjutnya, kita diajarkan selalu besyukur kepada tuhan pencipta kita.karna dengan bersukur kita seakan akan menjadi orang paling kaya didunia.
Kesimpulannya, sejauh apapun anda melangkah.ketika tidak mau mengenali/ melihat potensi yang ada pada diri anda.maka bersiap siaplah untuk mengeluh setiap sa'at.........